18 Nov 2009

aku bukan pahlawan

aku dengar suaramu dari balik tembok itu
masih kuat, bertenaga memanggil dan berteriak..
aku bingung, aku panik..kamu di mana?

katamu..kamu dibalik mayat perempuan itu
ya ampun Tuhan..
bukankah aku harus memecahkan tembok dulu
untuk mengeluarkan tubuh kaku itu?

martil berbobot 5kg itu berulang kali ku ayunkan agar tembok itu pecah
sebaik mungkin ku usahakan agar martil itu tak ikut menghantam tubuh kaku di bawahnya
tapi..aku letih, stress dan panik hingga entah berapa kali tak terhindarkan menghantam tubuh kaku itu

kutarik tubuh kaku itu keluar dari tembok yang sudah berhasil kubobol
tapi..kamu dimana?
walau aku sudah merangkak masuk menggantikan posisi tubuh kaku itu, aku tak melihatmu

aku disini teriakmu..
aku makin panik.kamu dimana??, aku tak melihatmu

ketika ku sadar kamu tak disana, tanpa sengaja aku melihat sedikit ke atas
dan ternyata...kamu ada di sana
berada di antara reruntuhan lantai 2 dan lantai 3 dengan posisi menelungkup

yang dapat kulihat hanya matamu
mata yang begitu penuh harap..ketakutan dan cemas
tolong kami pak..pintamu

jadi yang kau maksud mayat tadi adalah perempuan yang sudah gepeng itu?
terhimpit diantara lantai 2 dan 3, yang ada di depan mataku ini?
ya Tuhan..pemandangan apa ini?

tembok ini begitu kaku
air mataku tak mampu meluluhkannya
aku harus mengeluarkan mu dari sana

kawan..
air minum dan kue - kue ini sepertinya akan sedikit membantumu
bertahanlah sementara waktu di sana
makanlah dan minumlah..
kami akan segera memanggil bantuan dan mencari alat berat untuk mengeluarkan mu
simpan tenaga mu dulu, pegang senter ini
siapa tahu kau dapat melihat jalan keluar lain di dalam gelap itu

tentara dan basarnas mulai banyak berdatangan
teman..sekarang kau punya orang - orang yang lebih mampu dariku untuk mengeluarkan mu dari sana

maaf teman..hanya minum dan kue - kue yang dapat ku beri padamu
sekarang aku harus pergi
aku sedang mencemaskan keluarga kakaku.



101009
memory 30 september 2009

untuk dody kurnia dan pak firly
yang ikut terjepit diantara reruntuhan gedung LBA LIA khatib sulaiman - padang

hingga kini aku tak tahu keadaannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar